Profil Pemilik Tas Kulit Koleksi Museum Kebangkitan Nasional

Profil Pemilik Tas Kulit Koleksi Museum Kebangkitan Nasional

Angka lahir pada Selasa Kliwon 13 Desember 1887 di Banjarnegara, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Prodjodiwirjo, asisten wedana di Madukara, Banjarnegara, waktu itu. Nama Angka merupakan kependekan dari Anggoro Kasih, identik dengan Selasa Kliwon. Ketika masuk STOVIA, ia menggunakan data lahir 4 Mei 1890 yang ternyata jatuh pada Minggu Kliwon. Pada masa anak-anak Angka dititipkan pada…

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat: Peletak Dasar Negara dari STOVIA

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat: Peletak Dasar Negara dari STOVIA

Radjiman Wedyodiningrat selain seorang dokter juga merupakan salah satu tokoh pejuang dan pemikir pembentukan bangsa Indonesia. Dalam perjuangannya, ia lebih dikenal sebagai ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, karena ia merupakan salah satu peletak dasar negara Republik Indonesia. Sebenarnya perjuangan Radjiman telah dimulai jauh sebelum zaman jepang. Ia berjuang bersama Boedi Oetomo mempertahankan prinsip…

Soewardi Soerjaningrat & Tulisan Monumental “Als ik eens Nedelander was”

Soewardi Soerjaningrat & Tulisan Monumental “Als ik eens Nedelander was”

Pemerintah kolonial Belanda berencana membuat pesta besar-besaran untuk memperingati perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari penjajahan Perancis. Ironisnya, pesta besar itu akan digelar di Hindia-Belanda, negeri yang masih dijajah oleh Belanda. Lebih parah lagi, untuk membiayai pesta itu, dibebankan pada masyarakat bumiputra dengan mengumpulkan dana dan menarik berbagai pajak dari bumiputra. Menanggapi rencana itu, Soewardi…

Wilhelmus Zakaria Johannes, Ahli Radiologi Pertama di Indonesia Lulusan STOVIA

Wilhelmus Zakaria Johannes, Ahli Radiologi Pertama di Indonesia Lulusan STOVIA

Wilhelmus Zakaria Johannes adalah seorang putra Pulau Rote yang dilahirkan di Termanu, pada 16 Juli 1895. Ia adalah putra sulung dari keluarga M. Z. Johannes, seorang guru bantu Sekolah Dasar yang sekaligus merangkap menjadi pengurus gereja, dan Ester Johannes-Amalo. Setelah menamatkan Sekolah Melayu di Kupang, dengan bantuan seorang guru Belanda yang bernama Cornelis Frans, ia…

Dr. Achmad Mochtar: Saya Rela Mati Asal Rekan-Rekan Saya Tetap Bisa Meneliti!

Dr. Achmad Mochtar: Saya Rela Mati Asal Rekan-Rekan Saya Tetap Bisa Meneliti!

Nama dokter Achmad Mochtar akan terus terabadikan dalam sejarah kedokteran Indonesia. Pasalnya, kisah heroik dokter lulusan STOVIA ini telah amat berjasa dalam bidang penelitian. Ia menjadi saksi kekejaman romusha sekaligus rela menjadi kambing hitam atas kejahatan perang Jepang untuk menyelamatkan rekan-rekan penelitiannya di Eijkman Jakarta (Lembaga Penelitian yang telah ada sejak masa Hindia Belanda).Achmad Mochtar,…