Sebelum Ada STOVIA, 4 Wabah ini Membunuh Hampir Sepertiga Penduduk Pulau Jawa

Sebelum Ada STOVIA, 4 Wabah ini Membunuh Hampir Sepertiga Penduduk Pulau Jawa

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peranan Sekolah Kedokteran Bumiputera / STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dalam mencetak kaum intelektual yang mempelopori lahirnya kesadaran nasional. Selain menjadi sekolah pencetak kaum pergerakan, STOVIA juga menjadi penyelamat penduduk Hindia (Indonesia), khususnya pulau Jawa dari wabah penyakit yang sangat mematikan.Sejak abad ke-17, ketika VOC memonopoli…

Dr. Achmad Mochtar: Saya Rela Mati Asal Rekan-Rekan Saya Tetap Bisa Meneliti!

Dr. Achmad Mochtar: Saya Rela Mati Asal Rekan-Rekan Saya Tetap Bisa Meneliti!

Nama dokter Achmad Mochtar akan terus terabadikan dalam sejarah kedokteran Indonesia. Pasalnya, kisah heroik dokter lulusan STOVIA ini telah amat berjasa dalam bidang penelitian. Ia menjadi saksi kekejaman romusha sekaligus rela menjadi kambing hitam atas kejahatan perang Jepang untuk menyelamatkan rekan-rekan penelitiannya di Eijkman Jakarta (Lembaga Penelitian yang telah ada sejak masa Hindia Belanda).Achmad Mochtar,…

Dr. Ferdinand Lumban Tobing: Putra Tapanuli yang Dicintai Rakyat Sumatera Utara

Dr. Ferdinand Lumban Tobing: Putra Tapanuli yang Dicintai Rakyat Sumatera Utara

School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) selain menjadi salah satu sekolah kedokteran yang meluluskan pahlawan-pahlawan wabah penyakit di Jawa, STOVIA juga meluluskan dokter-dokter yang mempunyai peran besar dalam sejarah bangsa, salah satunya adalah Dr. Ferdinand Lumban Tobing. F.L. Tobing merupakan orang Batak kedua yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI setelah Sisingamangaraja XII….

Sekolah Dokter Djawa (1851-1902)

Sekolah Dokter Djawa (1851-1902)

Latar belakang didirikannya Sekolah Dokter Djawa adalah pertimbangan Gubernur Jenderal Duymaer van Twist untuk mendirikan sekolah khusus petugas vaksin guna menangani wabah cacar di sepanjang pantai utara Pulau Jawa dan di wilayah Karesidenan Banyumas. Akibat wabah ini, kematian di Pulau Jawa mencapai 1/3 penduduk. Pemerintah Hindia Belanda khawatir angka kematian penduduk yang tinggi, akan berdampak…